Hijab : Sejarah Hijab

 Sejarah jilbab dapat ditelusuri jauh sebelum Islam hadir di dunia. Dalam peradaban Sumeria di wilayah Mesopotamia (kini wilayah Irak tenggara) 5.000 tahun silam, sudah banyak perempuan yang mengenakan jilbab. Di Yunani kuno, wanita juga mengenakan jilbab sebagai tanda kesopanan dan kerendahan hati.

Dalam agama Islam, jilbab pertama kali disebutkan dalam Al-Qur'an surat An-Nur ayat 31. Ayat ini memerintahkan wanita muslimah untuk menutupi aurat mereka, termasuk rambut, leher, dan dada.

Awalnya, istri-istri Nabi Muhammad tidak berjilbab, dan tidak pula Sang Nabi memerintahkan istri-istri beliau untuk mengenakannya. Pada suatu saat, Umar bin Khattab menyarankan agar Nabi Muhammad menghijabi istri-istri beliau, tetapi hal itu tidak dihiraukan oleh Sang Nabi.

Namun, beberapa tahun kemudian, Nabi Muhammad memerintahkan wanita muslimah untuk berjilbab. Hal ini dikarenakan pada saat itu, banyak terjadi pelecehan seksual terhadap wanita di Madinah. Dengan berjilbab, diharapkan wanita muslimah dapat terhindar dari pelecehan tersebut.

Sejak saat itu, jilbab menjadi salah satu ciri khas wanita muslimah. Jilbab tidak hanya berfungsi sebagai penutup aurat, tetapi juga sebagai simbol kesopanan, kerendahan hati, dan ketaatan kepada Allah SWT.

Di Indonesia, jilbab mulai populer pada awal abad ke-20. Pada masa itu, jilbab sering kali dikaitkan dengan gerakan Islam modernis. Namun, seiring berjalannya waktu, jilbab menjadi semakin populer di kalangan wanita muslimah Indonesia.

Saat ini, jilbab telah menjadi bagian dari identitas wanita muslimah Indonesia. Jilbab tidak hanya dikenakan oleh wanita yang berumur tua, tetapi juga oleh wanita muda. Jilbab juga telah menjadi bagian dari tren fashion di Indonesia.

Sejarah jilbab menunjukkan bahwa jilbab telah ada sejak ribuan tahun lalu. Jilbab tidak hanya berfungsi sebagai penutup aurat, tetapi juga sebagai simbol kesopanan, kerendahan hati, dan ketaatan kepada Tuhan.

Sejarah memperkenalkan hijab di Indonesia tidak dapat dipisahkan dari perkembangan Islam di Nusantara. Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-7 melalui jalur perdagangan. Seiring dengan penyebaran Islam, ajaran tentang menutup aurat juga mulai diterapkan oleh muslimah di Indonesia.

Pada awalnya, penggunaan hijab tidaklah seragam. Muslimah di berbagai daerah menggunakan penutup kepala yang berbeda-beda, seperti kerudung, jilbab, atau sorban. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, penggunaan hijab yang menutupi seluruh rambut, leher, dan dada menjadi semakin populer.

Penyebaran penggunaan hijab di Indonesia mengalami peningkatan pada abad ke-20. Hal ini dipicu oleh beberapa faktor, seperti:

  • Meningkatnya kesadaran beragama di kalangan masyarakat Indonesia
  • Pengaruh gerakan Islam transnasional
  • Perkembangan media massa dan teknologi yang memudahkan penyebaran informasi tentang Islam

Pada awal abad ke-21, penggunaan hijab menjadi semakin populer di kalangan perempuan Indonesia, terutama di kalangan generasi muda. Hal ini tidak terlepas dari pengaruh tren hijab yang berkembang di dunia internasional, serta semakin kuatnya kesadaran beragama di kalangan perempuan Indonesia.

Saat ini, penggunaan hijab sudah menjadi hal yang umum dan diterima oleh masyarakat luas di Indonesia. Hijab tidak hanya dilihat sebagai simbol keagamaan, tetapi juga sebagai bagian dari identitas budaya dan fashion.

Berikut adalah beberapa tokoh yang berperan penting dalam memperkenalkan hijab di Indonesia:

  • RA Kartini: Kartini adalah seorang pahlawan nasional Indonesia yang juga merupakan aktivis sosial dan pendidikan. Kartini dikenal sebagai sosok yang memperjuangkan kesetaraan gender dan kebebasan perempuan. Kartini juga merupakan salah satu tokoh yang mendorong penggunaan hijab di kalangan perempuan Indonesia.
  • Rohana Kudus: Rohana Kudus adalah seorang jurnalis dan aktivis perempuan yang juga dikenal sebagai pelopor gerakan perempuan Islam di Indonesia. Rohana Kudus mendirikan majalah perempuan pertama di Indonesia yang bernama "Soenting Melajoe". Melalui majalahnya, Rohana Kudus mengajak perempuan Indonesia untuk berpendidikan dan menggunakan hijab.
  • Nurcholish Madjid: Nurcholish Madjid adalah seorang cendekiawan Muslim Indonesia yang juga dikenal sebagai "bapak intelektual Islam Indonesia". Nurcholish Madjid dikenal dengan pemikirannya yang moderat dan terbuka. Nurcholish Madjid juga merupakan salah satu tokoh yang mendukung penggunaan hijab di kalangan perempuan Indonesia.

Perkenalan hijab di Indonesia merupakan bagian dari sejarah panjang perkembangan Islam di Nusantara. Hijab telah menjadi simbol identitas keagamaan dan budaya bagi muslimah Indonesia.

Komentar

  1. Thankyou kak infonya. Salam kenal ya dari SmartLaundry

    BalasHapus
  2. Wah ternyata gini ya sejarah hijab, baru tau lhoo. Salam kenal ya kak dari floriainbouquet

    BalasHapus
  3. terima kasih informasinya! jadi menambah wawasan, salam dari
    AmsoilThrift :)

    BalasHapus
  4. Bagus banget edukasinya tentang sejarah hijab. Sukses terus, salam kenal dari Dapur Kimo Cimol

    BalasHapus
  5. Thanks blognya bikin tambah wawasan, Tambah asik kalau pas baca-baca sambil makan ditemenin Bawang Goreng Tjap Dua Melati

    BalasHapus
  6. Wahh edukasinya bagus banget nih, thanks kak. Salam kenal dari PASTASIK

    BalasHapus
  7. thanks informasinya sangat mengedukasi bgt nih
    Salam dari
    angkringanwarekono

    BalasHapus
  8. Wah informasinya sangat menarik untuk dibaca, wawasan aku jadi bertambah. Terima Kasih

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hijab : Jenis model hijab

Meningkatnya Bisnis Pakaian Muslim